Apple, Inc. (sebelumnya bernama Apple Computer, Inc.) adalah sebuah perusahaan yang terletak di daerah Silicon Valley, Cupertino, California, yang bergerak dalam bidang teknologi komputer. Apple membantu bermulanya revolusi komputer pribadi pada tahun 1970-an dengan produknya Apple II dan memajukannya sejak tahun 1980-an hingga sekarang dengan Macintosh. Apple terkenal akan perangkat keras ciptaannya, seperti iMac, Macbook, perangkat pemutar lagu iPod, dan telepon genggam iPhone. Beberapa perangkat lunak ciptaanya pun mampu bersaing di bidang kreatif seperti penyunting video Final Cut Pro, penyunting suara Logic Pro dan pemutar lagu iTunes yang sekaligus berfungsi sebagai toko lagu online.
Asal Usul Apel di Logo Apple
Kalian tahu gak? Gambar buah apel yang tergigit sebagian yang menjadi
begitu populer? Ya, itu adalah logo Apple. Awalnya, perusahaan Steve
Jobs (pemilik Apple) menggunakan logo bergambar Isaac Newton yang lagi
duduk dibawah pohon apel. Logo ini telah didesain oleh Ronald Wayne pada
tahun 1976.
Logo itu kemudian diubah oleh Rob Janoff jadi buah apel yang
berpelangi, logo ini digunakan dari rentang tahun 1976 hingga 1998.
Selanjutnya, logo yang digunakan adalah buah apel tergigit yang dikenal
hingga saat ini. Katanya, gigitan apel itu terinspirasi dari Alan
Turning, kalian tahu? Dia itu bapak komputer modern dan meninggal
dengan memakan apel yang mengandung sianida secara sengaja.
Tips Kesuksesan Apple.inc oleh Steve Jobs :
Anda tentunya pernah mendengar produk-produk seperti Mac, iPod, ataupun
iPhone. Produk-produk tersebut adalah produksi dari perusahaan Apple
Inc, sebuah perusahaan berpengaruh dalam perkembangan teknologi dunia.
Tentunya kesuksesan Apple tidak diraih dengan instan. Di baliknya
terdapat sosok Steve Jobs, pendiri Apple yang dikenal sangat inovatif.
Berikut rahasia-rahasia kesuksesan Steve Jobs yang akan kami bagi kepada
Anda:
Cintai apa yang kita lakukan Pakailah sudut
pandang yang berbeda dalam memahami dan menjalani karir yang kita
jalani. Mayoritas orang hanya mengikuti arus di sekitar mereka tanpa
memahami apa yang diinginkan hati dan intuisi mereka. Seringkali ini
dilakukan baik secara sadar maupun tidak sadar. Berhentilah sejenak dan
renungkan apa yang hati dan intuisi kita sebenarnya inginkan karena
keduanya hampir selalu benar. Miliki sebuah tujuan yang besar secara
maknawi tetapi sederhana yang bisa kita wujudkan melalui pencapaian
tujuan-tujuan yang lebih kecil setiap harinya.
Cetak prestasi
Layaknya sebuah organisasi atau perusahaan, setiap individu juga idealnya harus memiliki visi dalam menjalani kehidupan mereka. Dengan memiliki sebuah visi atau impian, kita dapat dengan jelas mengetahui apa yang ingin kita tuju dan wujudkan, tidak hanya dalam lingkup profesi tetapi juga secara umum. Memiliki sebuah visi yang jelas juga bisa memberikan peluang bagi diri kita untuk berbagi dan bertukar serta memperkaya visi yang pada gilirannya akan memungkinkan kita untuk berhubungan dan bekerjasama dengan sebanyak-banyaknya individu atau kelompok lainnya yang memiliki kesamaan visi. Dalam kasus Steve Jobs, secara gamblang ia menekankan visinya tentang inovasi yang dapat mengubah dunia. Gairah inilah yang mendorong kita untuk tidak hanya mengikuti siklus kehidupan yang konvensional.
Rombak cara berpikir
Revolusi cara berpikir kita dari sekarang. Inovasi tanpa daya kreasi sebagai pengiringnya merupakan omong kosong belaka. Bagi Jobs, berkreasi pada dasarnya ialah menghubungkan entitas-entitas terpisah dengan cara yang belum dipakai orang lain. Jobs sangat menjunjung tinggi pentingnya pengalaman agar dapat mengerti pengalaman hidup manusia dengan lebih mendalam.
Juallah mimpi
Bertindaklah lebih jauh dari yang seharusnya. Dalam hal ini, kita harus bisa menyentuh ‘titik’ paling sensitif yang dimiliki konsumen, sesuatu yang lebih dalam dan esensial. Saat konsumen merasa sangat dipahami dan dimanjakan, saat itulah kita dapat dikatakan memahami mereka bukan sebagai konsumen tetapi sekumpulan individu yang menyimpan, impian, harapan, dan cita-cita. Apa yang sejauh ini dilakukan Jobs serta stafnya ialah membuat sederet produk yang diciptakan berdasarkan keinginan untuk membantu ‘konsumen’ meraih impian, harapan, dan cita-cita.
Utamakan kesederhanaan
Seseorang tidak dapat dikatakan jenius jika ia memperumit hal yang sebenarnya lebih sederhana karena kelebihan utama seorang jenius adalah menyederhanakan kerumitan sehingga bisa lebih dimengerti orang lain. Filosofi inilah yang mendasari berbagai desain produk Apple. Jobs sangat mengagungkan kesederhanaan dengan menyatakan, “Kesederhanaan ialah kecanggihan yang paling utama”. Dengan menyingkirkan hal lain yang kurang penting, kita memungkinkan hal-hal yang jauh lebih penting untuk bisa mengemuka.
Miliki pengalaman yang "gila"
Terapkan sudut pandang yang berbeda saat memandang apa yang akan dialami orang lain saat memakai produk atau jasa kita. Steve Jobs telah membuat Apple menjadi sebuah standar baru di bidang layanan pelanggan. Apple Store mencetak prestasi dengan menjadi pengecer terhebat dengan memperkenalkan inovasi sederhana yang dapat diterapkan oleh semua bisnis di dunia sehingga terjalin sebuah hubungan yang dalam dan abadi dengan pengguna produk atau jasa kita. Gunakan analogi atau metafora untuk memikirkan mengenai solusi sebuah masalah. Dengan menemukan persamaan di antara dua hal yang tidak sama, otak kita dirangsang untuk membuat hubungan yang menjembatani keduanya.
Sampaikan ide dengan mengesankan
Berpikirlah dengan cara yang berbeda tentang kisah kita. Ide memang penting tetapi jika kita kurang pandai dalam menyampaikan mungkin saja esensinya tidak tersampaikan atau bahkan salah dimengerti. Dan konsekuensinya, orang tidak akan memperhatikan apalagi terkesan oleh ide kita tidak peduli secemerlang apapun ide itu. Keahlian bertutur bagi Steve Jobs bukan lagi soal bagaimana meluncurkan sebuah produk dan meraih angka penjualan setinggi-tingginya, tetapi juga soal mengubah sesuatu yang formal menjadi sebuah bentuk karya seni mengagumkan. Dan pastikan kisah yang kita gunakan untuk membangun merek selalu konsisten dari satu aspek ke aspek lainnya, misalnya iklan, bahan pemasaran, media sosial, presentasi, situs.
Tak banyak yang tahu kehidupan pendiri Apple, Steve Jobs. Meski dikenal sebagai seorang inovator dan orang paling berpengaruh di dunia teknologi, kehidupan pria kelahiran 24 Februari ini jarang diutak-atik.
Namun, The Sun, harian asal Inggris, membuka kisah mengenai kehidupan Jobs setelah mewawancarai ayah kandungnya bernama Abdulfattah John Jandali, seorang Muslim keturunan Suriah yang berimigrasi ke Amerika Serikat (AS). Ia dilahirkan di luar ikatan pernikahan dari seorang ibu bernama Joanne Schieble.
Karena dilahirkan diluar pernikahan dan dianggap bisa membuat malu komunitas mereka, maka Steve Jobs kemudian diadopsi oleh pasangan Paul dan Clara Jobs. Dibesarkan oleh pasangan ini, Jobs tidak pernah melakukan kontak dengan ayah kandungnya.
Pada Agustus lalu, Jandali yang merupakan pemilik sebuah kasino mengaku ingin bertemu dengan anaknya namun terlalu malu untuk melakukan pendekatan karena takut Jobs mengira dirinya akan mengincar uangnya.
"Saya berharap tidak terlalu terlambat untuk melakukan kontak lagi," kata Jandali pada Agustus lalu sembari menambahkan mungkin hanya minum secangkir kopi.
"Ini mungkin kedengarannya aneh namun saya tidak siap meski kami sama-sama sudah sekarat hanya untuk mengangkat telepon untuk dia," katanya.
"Steve akan melakukan apa yang orang Suriah lakukan dan tak ingin ia berpikir jika saya mengincar kekayaannya. Saya punya uang sendiri," ujarnya.
Cetak prestasi
Layaknya sebuah organisasi atau perusahaan, setiap individu juga idealnya harus memiliki visi dalam menjalani kehidupan mereka. Dengan memiliki sebuah visi atau impian, kita dapat dengan jelas mengetahui apa yang ingin kita tuju dan wujudkan, tidak hanya dalam lingkup profesi tetapi juga secara umum. Memiliki sebuah visi yang jelas juga bisa memberikan peluang bagi diri kita untuk berbagi dan bertukar serta memperkaya visi yang pada gilirannya akan memungkinkan kita untuk berhubungan dan bekerjasama dengan sebanyak-banyaknya individu atau kelompok lainnya yang memiliki kesamaan visi. Dalam kasus Steve Jobs, secara gamblang ia menekankan visinya tentang inovasi yang dapat mengubah dunia. Gairah inilah yang mendorong kita untuk tidak hanya mengikuti siklus kehidupan yang konvensional.
Rombak cara berpikir
Revolusi cara berpikir kita dari sekarang. Inovasi tanpa daya kreasi sebagai pengiringnya merupakan omong kosong belaka. Bagi Jobs, berkreasi pada dasarnya ialah menghubungkan entitas-entitas terpisah dengan cara yang belum dipakai orang lain. Jobs sangat menjunjung tinggi pentingnya pengalaman agar dapat mengerti pengalaman hidup manusia dengan lebih mendalam.
Juallah mimpi
Bertindaklah lebih jauh dari yang seharusnya. Dalam hal ini, kita harus bisa menyentuh ‘titik’ paling sensitif yang dimiliki konsumen, sesuatu yang lebih dalam dan esensial. Saat konsumen merasa sangat dipahami dan dimanjakan, saat itulah kita dapat dikatakan memahami mereka bukan sebagai konsumen tetapi sekumpulan individu yang menyimpan, impian, harapan, dan cita-cita. Apa yang sejauh ini dilakukan Jobs serta stafnya ialah membuat sederet produk yang diciptakan berdasarkan keinginan untuk membantu ‘konsumen’ meraih impian, harapan, dan cita-cita.
Utamakan kesederhanaan
Seseorang tidak dapat dikatakan jenius jika ia memperumit hal yang sebenarnya lebih sederhana karena kelebihan utama seorang jenius adalah menyederhanakan kerumitan sehingga bisa lebih dimengerti orang lain. Filosofi inilah yang mendasari berbagai desain produk Apple. Jobs sangat mengagungkan kesederhanaan dengan menyatakan, “Kesederhanaan ialah kecanggihan yang paling utama”. Dengan menyingkirkan hal lain yang kurang penting, kita memungkinkan hal-hal yang jauh lebih penting untuk bisa mengemuka.
Miliki pengalaman yang "gila"
Terapkan sudut pandang yang berbeda saat memandang apa yang akan dialami orang lain saat memakai produk atau jasa kita. Steve Jobs telah membuat Apple menjadi sebuah standar baru di bidang layanan pelanggan. Apple Store mencetak prestasi dengan menjadi pengecer terhebat dengan memperkenalkan inovasi sederhana yang dapat diterapkan oleh semua bisnis di dunia sehingga terjalin sebuah hubungan yang dalam dan abadi dengan pengguna produk atau jasa kita. Gunakan analogi atau metafora untuk memikirkan mengenai solusi sebuah masalah. Dengan menemukan persamaan di antara dua hal yang tidak sama, otak kita dirangsang untuk membuat hubungan yang menjembatani keduanya.
Sampaikan ide dengan mengesankan
Berpikirlah dengan cara yang berbeda tentang kisah kita. Ide memang penting tetapi jika kita kurang pandai dalam menyampaikan mungkin saja esensinya tidak tersampaikan atau bahkan salah dimengerti. Dan konsekuensinya, orang tidak akan memperhatikan apalagi terkesan oleh ide kita tidak peduli secemerlang apapun ide itu. Keahlian bertutur bagi Steve Jobs bukan lagi soal bagaimana meluncurkan sebuah produk dan meraih angka penjualan setinggi-tingginya, tetapi juga soal mengubah sesuatu yang formal menjadi sebuah bentuk karya seni mengagumkan. Dan pastikan kisah yang kita gunakan untuk membangun merek selalu konsisten dari satu aspek ke aspek lainnya, misalnya iklan, bahan pemasaran, media sosial, presentasi, situs.
Tak banyak yang tahu kehidupan pendiri Apple, Steve Jobs. Meski dikenal sebagai seorang inovator dan orang paling berpengaruh di dunia teknologi, kehidupan pria kelahiran 24 Februari ini jarang diutak-atik.
Namun, The Sun, harian asal Inggris, membuka kisah mengenai kehidupan Jobs setelah mewawancarai ayah kandungnya bernama Abdulfattah John Jandali, seorang Muslim keturunan Suriah yang berimigrasi ke Amerika Serikat (AS). Ia dilahirkan di luar ikatan pernikahan dari seorang ibu bernama Joanne Schieble.
Karena dilahirkan diluar pernikahan dan dianggap bisa membuat malu komunitas mereka, maka Steve Jobs kemudian diadopsi oleh pasangan Paul dan Clara Jobs. Dibesarkan oleh pasangan ini, Jobs tidak pernah melakukan kontak dengan ayah kandungnya.
Pada Agustus lalu, Jandali yang merupakan pemilik sebuah kasino mengaku ingin bertemu dengan anaknya namun terlalu malu untuk melakukan pendekatan karena takut Jobs mengira dirinya akan mengincar uangnya.
"Saya berharap tidak terlalu terlambat untuk melakukan kontak lagi," kata Jandali pada Agustus lalu sembari menambahkan mungkin hanya minum secangkir kopi.
"Ini mungkin kedengarannya aneh namun saya tidak siap meski kami sama-sama sudah sekarat hanya untuk mengangkat telepon untuk dia," katanya.
"Steve akan melakukan apa yang orang Suriah lakukan dan tak ingin ia berpikir jika saya mengincar kekayaannya. Saya punya uang sendiri," ujarnya.
0 komentar:
Post a Comment