Aturan Tembang
Secara rinci struktur tembang Gambuh adalah sebagai berikut:
Gatra 1, terdiri dari 7 guru wilangan (suku kata) dengan guru lagu suku (diakhiri dengan huruf u)
Gatra 2, terdiri dari 10 guru wilangan, dengan guru lagu suku
Gatra 3, terdiri dari 12 guru wilangan, dengan guru lagu wulu (diakhiri dengan huruf i)
Gatra 4, terdiri dari 8 guru wilangan, dengan guru lagu suku
Gatra 5, terdiri dari 8 guru wilangan, dengan guru lagu taling-tarung (diakhiri dengan huruf o)
Gatra 1, terdiri dari 7 guru wilangan (suku kata) dengan guru lagu suku (diakhiri dengan huruf u)
Gatra 2, terdiri dari 10 guru wilangan, dengan guru lagu suku
Gatra 3, terdiri dari 12 guru wilangan, dengan guru lagu wulu (diakhiri dengan huruf i)
Gatra 4, terdiri dari 8 guru wilangan, dengan guru lagu suku
Gatra 5, terdiri dari 8 guru wilangan, dengan guru lagu taling-tarung (diakhiri dengan huruf o)
sekar gambuh ping catur
kang cinatur polah kang kalantur
tanpa tutur katula tula katali
kadaluarsa katutuh
kapatuh pan dadi awon
wonten pocapanipun
adiguna adigang adigung
adigang kidang adigung pan hesti
adiguna ula iku
telu pisan mati sampyuh
Arti Tembang
Watak dari tembang ini adalah memberi
penjelasan, selain itu tembang Gambu menyiratkan satu sisi tentang
ketergantungan manusia kepada manusia lain. Manusia memerlukan figur
lain dalam membentuk kepribadian diri yang baik dan mantap. Orang tua,
guru, ulama merupakan sosok yang paling ideal dan pas dala menanamkan
proses menuju kemandirian dan pendewasaan diri.
Tembang ini penuh berisi
petunjuk-petunjuk dan nasehat kepada generasi muda tentang pentingnya
menghormati serta menghargai orang lain, terutama kepada orang yang
lebih tua (baik orang tua/guru). Bentuk penghargaan dan penghormatan
dengan jalan meng-implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, semua
ajaran, perintah dan petuah yang berkaitan dengan proses menuju arah
kebaikan.
0 komentar:
Post a Comment