My Hot Videos



Jaringan pada Tumbuhan

Tuesday, November 13, 2012

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

JARINGAN PADA TUMBUHAN




Karya Ilmiah ini Disusun
untuk Memenuhi Tugas Pembelajaran
Mata Pelajaran Biologi pada Semester I
Kelas XI Tingkat SMA


Disusun oleh :
CATUR APIN SUBEKI
04 / XI IPA 2

SEKOLAH MENENGAH ATAS
NEGERI 1 JETIS BANTUL
YOGYAKARTA
2009 / 2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siswa membutuhkan pembuktian secara nyata dari materi yang diuraikan dalam buku pembelajaran agar siswa lebih menguasai materi secara lebih mendalam.
Tumbuhan tersusun atas jaringan-jaringan yang menjadi penyusunnya, dan jaringan-jaringan tersebut mempunyai struktur yang berbeda. Untuk itulah diadakan praktikum yang bertujuan untuk mengamati berbagai jaringan pada tumbuhan tersebut.
Dengan adanya kegiatan ini juga menjadikan para siswa SMA N 1 Jetis, khususnya siswa kelas XI IPA 2 lebih bertambah wawasan dan pengalamannya dalam Bidang Ilmu Biologi.
B. Rumusan Masalah
  1. Bagaimanakah bentuk dari sel-sel penyusun berbagai jaringan tumbuhan yang kalian amati?
  2. Termasuk sel mati atau kah sel hidupkah sel-sel penyusun jaringan tumbuhan yang diamati?
  3. Ciri-ciri spesifik apa yang dapat kalian amati pada setiap jaringan tumbuhan?
  4. Bagaimanakah hubungan antara struktur / ciri-ciri sel penuyusun jaringan dengan fungsinya pada tubuh tumbuhan?
C. Tujuan
Siswa dapat mengidentifikasi struktur berbagai jaringan pada tumbuhan.










BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
  1. Jaringan meristem
  2. Jaringan dewasa

A. JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah.
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam :
  1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.
Contoh: ujung batang, ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang.
Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
  1. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem skunder yaitu kambium.
Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem dan floem.
Aktivitas kambium  menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar. Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka ).
Pertumbuhan kambium ke arah luar akan membentuk kulit batang, jika kearah dalam akan membentuk kayu. Pada masa pertumbuhan, kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu  menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
Meristem interkalar / meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel  meristem  interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.Meristem lateral / meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya  akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.

B. JARINGAN DEWASA
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :
  1. Jaringan Epidermis
Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.

  1. Jaringan Parenkim
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
    1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
    2. Parenkim penimbun.
    3. Parenkim air
    4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
  1. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
  2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
  3. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
  4. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.

C. Jaringan Penguat/Penyokong
Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim.
  1. Kolenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
  1. Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.

D. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu.
Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid.
Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

E. Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.



BAB III
METODE

Pengamatan Berbagai Jaringan Pada Tumbuhan 
A. Alat dan Bahan
  • Mikroskop, kaca obyek dan kaca penutup
  • Pipet dan air
  • Tusuk gigi
  • Daun Rhoe discolor
  • Tangkai daun Enceng gondok
  • Rangkai daun Seledri
  • Daun Semak
  • Batang
B. Cara Kerja
  • Siapkan mikroskop, usahakan mendapat cahaya yang cukup.
  • Buatlah beberapa sayatan epidermis permukaan bawah daun Rhoe discolor dan daun semak untuk pengamatan jaringan epidermis.
  • Letakkan sayatan pada gelas benda, tutup dengan kaca penutupnya.
  • Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil kemudian semakin besar.
  • Gambar hasilnya di lembar kerja dan beri keterangan.
  • Tentukan bagian-bagian sel : inti sel, sitoplasma, dinding sel, lumen, dll, yang dapat diamati.
  • Untuk pengamatan jaringan parenkim, buatlah sayatan melintang pada tangkai daun enceng gondok (bagian yang menggembung) seperti langkah kerja no 3 – 6.
  • Untuk pengamatan jaringan penguat / penyokong, buatlah sayatan melintang pada tangkai daun seledri lalu lakukan langkah kerja seperti langkah kerja no 3 – 6.
  • Untuk pengamatan jaringan pengangkut, buatlah sayatan melintang pada tangkai daun seledri lalu lakukan langkah kerja seperti langkah kerja no 3 – 6.



BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Setelah saya dan kelompok saya, yaitu Ahmad Rif’an K. L, Mukhtar Wijaya, dan Latifah Nur Muharum melakukan pengamatan dengan prosedur kerja seperti di atas, kami mendapatkan gambar yang saya lampirkan di belakang.

Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil yang pertama adalah perbedaan dari masing-masing jaringan. Perbedaaan itu dapat dilihat dari bentuk, warna, struktur dan fungsinya. Mari kita bahas satu persatu jaringan tersebut, kita lihat perbedaannya.

Pertama adalah jaringan epidermis daun Rhoe discolor. Epidermis daun ini tersusun atas sel yang memiliki warna ungu dan bentuknya bulat tak beraturan. Di antara sel-sel tersebut terdapat stomata yang berfungsi sebagai alat pertukaran gas tumbuhan. Selain itu, dapat dilihat pula pada setiap sel tidak ditemukannya inti sel, menandakan bahwa sel-sel jaringan epidermis daun tersebut merupakan sel mati.
Kedua adalah jaringan epidermis daun cempedak. Epidermis daun ini tersusun atas sel yang berwarna perak dan bentuknya persegi panjang dengan dilapisi seperi rambut-rambut halus dipermukaan sel yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dan mengurangi penguapan. Pada sel ini juga tidak ditemukan inti sel.
Ketiga adalah jaringan parenkim pada tangkai enceng gondok. Setelah tangkai di sayat tipis dan diamati melalui mikroskop, selnya tampak jelas yaitu berbentuk bintang yang ujungnya saling berhubungan sehingga mempunyai banyak ruang antarsel. Ruang-ruang pada tangkai eceng gondok tersebut digunakan sebagai tempat penyimpanan udara agar dapat terapung di permukaan air.
Keempat adalah jaringan penyokong dan pengangkut pada tangkai daun seledri. Setelah di sayat melintang pada tangkai daun seledri dan mengamatinya pada mikroskop, terlihat bagian-bagian yang merupakan jaringan penyokong dan jaringan pengangkutnya. Meski sama-sama pada satu tumbuhan tapi jaringannya ternyata berbeda. Dari ukurannya hingga warnanya. Warna sel jaringan penyokong putih yang merupakan lumen dari sel tersebut dan ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan sel jaringan pengangkuthnya. Sel jaringan pengangkut pada tangkai daun seledri mengalami penebalan.
Dapat disimpulkan bahwa jaringan pada setiap tumbuhan berbeda-beda tergantung pada lingkungan dan keadaan hidupnya. Perbedaan itu mulai dari warna yang berwarna warni yaitu ada yang hijau dan ada yang berwarna ungu; bentuknya mulai dari bulat, persegi panjang, dan bintang; ukurannya ada yang kecil hingga yang besar, struktur dan fungsinya juga berbeda-beda. Sel-sel penyusun jaringan epidermis itu tersusun sangat rapat dan ada yang dilapisi lilin karena fungsinya yang merupakan pelindung jaringan lainnya. Dan sel jaringan di atas, semua merupakan sel mati karena tidak ditemukannya inti sel, mengalami penebalan pada dinding sel dan terdapat lumen (rongga udara).







BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
  1. Tumbuhan tersususn atas jaringan-jaringan
  2. Jaringan pada tumbuhan yaitu:
Jaringan Meristem ( Jaringan Embrional )
Jaringan Permanen ( Jaringan Dewasa )
    1. Jaringan Epiderm
    2. Jaringan Dasar (Parenkim)
    3. Jaringan Penyokong
    4. Jaringan Pengangkut
  1. Setiap jaringan mempunyai struktur dan fungsi tertentu

KAJIAN PUSTAKA

0 komentar:

 
Do you can do it?? © 2012