LAPORAN PERJALANAN STUDI
WISATA
18 – 20 AGUSTUS 2008
BANDUNG
disusun oleh :
1. CATUR APIN SUBEKTI ( 08 )
2. HABIB MUSTOFA (
20 )
3. RINTO ALFIANTORO (
30 )
4. SAFRI WAHYUDI ( 32 )
KELAS : IX B
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 1 IMOGIRI
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan
kepada Alloh SWT, yang telah memberikan taufiq serta hidayah-Nya kepada kita
semua sehingga kami dapat menyelesaikan laporan perjalanan yang sangat
sederhana ini, dengan judul “Laporan Perjalan Studi Wisata Bandung”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu
guru yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu kami yang telah membiayai
terselesainya laporan ini.
Kami minta maaf jika ada salah kata dalam laporan
ini, karena kami menyadari bahwa laporan ini banyak kekurangannya. Maka dari
itu kami juga meminta kritik dan saran bagi pembaca laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami dan
bagi pembaca.
Bantul, 22 Agustus 2008
Penyusun
PETUNJUK FORMAT LAPORAN STUDY WISATA SMP 1 IMOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
BANDUNG ( 18 – 20 Agustus 2008 )
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tujuan Study Wisata ke Bandung
Jawa Barat
B.
Ucapan Terima Kasih kepada
Sekolah
BAB II
OBYEK-OBYEK STUDY WISATA
A.
Museum Geologi
1.
Fosil-fosil yang
tersimpan
a.
Daerah asal
b.
Penemu
c.
Angka tahun
2.
Batuan-batuan
a.
Sediment
b.
Beku
c.
Metamorf
3.
Gambaran kejadian
a.
Gunung berapi
b.
Pergeserang tanah
c.
Gempa vulkanik dan
tektonik
B.
Saboga ITB
1.
Sejarah berdirinya
2.
Lokasi
3.
Koleksi
4.
Peran penting
C.
Tangkuban Perahu
1.
Lokasi
2.
Keadaan lingkungan
3.
Sejarah terjadinya
4.
Kegiatan masyarakat
sekitar
D.
Cibaduyut dan Ciater
Kesan-kesan yang didapat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR ISI
Halaman Sampul …………………………………………………………………………... i
Kata Pengantar …………………………………………………………………………...... ii
Petunjuk Format Laporan Study Wisata Bandung ……………………………………....... iii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………...…… iv
BAB I
PENDAHULUAN ……………………………………………………………………….... 1
A.
Tujuan Study Wisata ke
Bandung Jawa Barat ……………………………………. 1
B.
Ucapan Terima Kasih
kepada Sekolah ………………………………………….... 1
BAB II
OBYEK-OBYEK STUDY WISATA ……………………………………………………... 1
A.
Museum Geologi
………………………………………………………………….. 1
1.
Fosil-fosil yang
tersimpan ……………………………………………………. 1
a.
Daerah asal
b.
Penemu
c.
Angka tahun
2.
Batuan-batuan ………………………………………………………..……….. 2
a.
Sediment
b.
Beku
c.
Metamorf
3.
Gambaran kejadian ………………………………………………….………… 2
a.
Gunung berapi
b.
Pergeserang tanah
c.
Gempa vulkanik dan
tektonik
B.
Saboga ITB ………………………………………………………………………... 3
1.
Sejarah berdirinya
2.
Lokasi
3.
Koleksi
4.
Peran penting
C.
Tangkuban Perahu ……………………………………………………...…………. 4
1.
Lokasi
2.
Keadaan lingkungan
3.
Sejarah terjadinya
4.
Kegiatan masyarakat
sekitar
D.
Cibaduyut dan Ciater
…………………………………………………...…………. 5
Kesan-kesan yang didapat.
BAB III
PENUTUP ………………………………………………………………..……………….. 5
A.
Kesimpulan
B.
Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tujuan Study Wisata ke Bandung
Jawa Barat
Study wisata ini bertujuan untuk memberitahu siswa tentang
penemuan-penemuan, kejadian alam, jual beli, dan lain-lain yang ada di wahana
wisata di kota Bandung.
B.
Ucapan Terima Kasih
kepada Sekolah
Kami mengucapkan terima kasih kepada Sekolah karena telah membuat Program
Study Wisata ini. Sehingga kami dapat mengenal lebih jauh tentang ilmu
pengetahuan, khususnya yang ada di kota Bandung.
BAB II
OBYEK-OBYEK STUDY WISATA
A.
Museum Geologi
MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
Museum ini didirikan pada tanggal 16 Mei 1928.
Museum ini direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency) dan dibuka kembali secara
resmi oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus
2000. Museum ini menyimpan dan mengelola materi geologi yang berlimpah, seperti
fosil, batuan, mineral, yang dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia
sejak tahun 1850.
Museum Geologi awalnya
berfungsi sebagai laboratorium dan tempat penyimpanan hasil penyelidikan
geologi dan pertambangan dari berbagai wilayah Indonesia lalu berkembang lagi
bukan saja sebagai sarana penelitian namun berfungsi pula sebagai sarana
pendidikan, penyedia berbagai informasi tentang ilmu kebumian dan objek
pariwisata.
1.
Fosil-fosil yang
tersimpan
a.
Megantropus Palaeojavanicus
Perawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap,
diperkirakan masih dengan tulang pipi tebal tonjokannya belakang kepala yang
tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot tengkuh yang kuat.
Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah banyak kerutan-kerutan dengan
gigi yang sangat kuat.
b.
Phytecanthropus Erectus
Fosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan
diperkirakan antara 165 – 180 cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap,
mukanya memiliki tonjolan kuning yang kuat, hidung yang lebar dengan belakang
kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 – 100 cm.
c.
Homosapiens
Jenis Homosapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan
Phytecanthropus erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta lebih sempurna,
tinggi badannya antara 130 – 210 cm, mulanya datar dan lebar, akar hidung lebar
dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat serta tinggi,
sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi
mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata
antara 1350 – 1450 cm.
d.
Homo Erectus
Fosil ini di temukan oleh toekimin pada tahun 1969 di
desa pucung (kubah sangiran) kaliyoso kabupaten sragen jawa tengah.
e.
Elephas Maximus
f.
Bovid
g.
Corvus 59 B
h.
Fosil Daun
i.
Cypirinis Carpio
j.
Phyton Retigulanus
k.
dll.
2.
Batuan-batuan
a.
Sediment
Breksi, konglomerat, batu pasir, batu lempung, batu gamping.
b.
Beku
Granit, biorit, gabro, andesit, basal, diabas.
c.
Metamorf
Genes, tilit, bijang, napal.
3.
Gambaran kejadian
a. Gunung Berapi
Adalah bukit/ gunung yang mempunyai lubang kepundan
sebagai tempat untuk keluarnya magma/ gas ke permukaan bumi.
b. Pergeserang Tanah
Tumbukan antara lempeng samudra pasifik di utara dan
lempeng benua Australia di selatan telah menyebabkan sebagian dari kerak
samudra mencuat ke atas.
c. Gempa Vulkanik dan Tektonik
-
Vulkanik
-
Tektonik
Pergerakan kerak bumi yang saling bertumbukan akan membentuk zona sudaksi
dan menimbulkan gaya yang bekerja, baik horizontal maupun vertical yang akan
membentuk pegunungan lipatan, jalur gunung api/ magmatic, persesaran batuan dan
jalur gempa bumi serta terbentuknya wilayah tektinik tertentu.
B.
Sabuga ITB
SABUGA
ITB
1. Sejarah berdirinya
Gedung ini mulai dibangun tahun 19945, diresmikan
pada tanggal 6 Januari 1997 oleh Prof. Dr. Wiranto Aris Munandar, sebagai Pejabat
Sector ITB.
2. Lokasi
Di kawasan Babagan Siliwangi, No. 7 Bandung.
3. Koleksi
-
Bottle Lightening ( bola Kristal listrik )
-
3D Magnibox
-
Laser Stream
-
Hydroulic Brake
-
Bicycle Wheel Gyroscope
-
Angular Momentum
-
Fun House Mirror ( Cermin Jenaka )
-
Optic Dan Cahaya ( Parabolic Mirror )
-
Mirage
-
Jacob’s Ladder ( Loncatan Listrik )
-
Chaotic Pendulum
-
Viscisity Rase
-
Wire And Buzzer
-
Whisper Dishes
-
Hot Hands
-
Cylinder Gasoline with Transmission, Motor Driven
-
Wangkel Engine
-
Color Generator
-
Balancing Act ( Pusat Massa )
-
Large Pole Pattern
-
Bernoulli Ball
-
dll.
4. Peran penting
Tujuan didirikan Sabuga ITB adalah
untuk mempelajari ilmu-ilmu teknologi seni dan budaya. Gedung ini terdiri dari
lantai 1 – 4. Lantai 1 untuk acara konser music dan resepsi pernikahan. Lantai
2 untuk pertemuan rapat. Lantai 3 untuk perkantoran. Dan lantai 4 untuk galeri
Iptek. Gedung ini berada di kawasan Babagan Siliwangi No. 7, Bandung.
Bekerjasama antara Indonesia – Jepang.
C.
Tangkuban Perahu
TANGKUBAN PERAHU
1. Lokasi
Tangkuban
Perahu, merupakan salah satu gunung berapi yang berada di Jawa Barat, tepatnya
di Lembang, kurang lebih 30 km sebelah utara kota Bandung dengan ketinggian
2084 Meter dari atas permukaan laut. Untuk menuju kesana diperlukan waktu
kurang lebih 30 menit menggunakan kendaraan bermotor.
2. Keadaan lingkungan
Pesona gunung
Tangkuban Perahu ini begitu mengagumkan, bahkan, pada saat cuaca cerah, lekukan
tanah pada dinding kawah dapat terlihat dengan jelas, tidak hanya itu, dasar
kawah pun dapat kita nikmati keindahannya yang sangat mengagumkan. Keindahan
alam inilah yang menjadikan Tangkuban Perahu menjadi salah satu tempat wisata
alam andalan Propinsi Jawa Barat, khususnya Bandung. Setiap akhir pekan,
kawasan Tangkuban Perahu selalu dipadati oleh pengunjung yang ingin menyaksikan
indahnya panorama gunung Tangkuban Perahu. Bahkan, pada suasana libur panjang,
pengunjung yang datang ke lokasi wisata ini bisa mencapai ribuan setiap
harinya.
Gunung
yang terakhir meletus pada tahun 1910, memiliki 9 kawah yang masih aktif hingga
sekarang. Banyaknya letusan yang terjadi dalam 1.5 abad terakhirlah yang
menyebabkan banyaknya kawah - kawah pada gunung Tangkuban Perahu. Kawah-kawah
tersebut adalah Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman
dan Pangguyungan Badak. Di antara kawah-kawah tersebut, Kawah Ratu merupakan
kawah yang terbesar, diikuti dengan Kawah Upas yang terletak bersebelahan
dengan kawah Ratu. Beberapa kawah mengeluarkan bau asap belerang, bahkan ada
kawah yang dilarang untuk dituruni, karena bau asapnya mengandung racun.
3. Sejarah terjadinya
Nama
Tangkuban Perahu sangat lekat dengan sebuah legenda tanah Sunda yang sangat
terkenal, yaitu Sangkuriang. Gunung Tangkuban Perahu yang dari kejauhan tampak
seperti perahu terbalik, konon diakibatkan oleh kesaktian Sangkuriang yang
gagal meyelesaikan tugasnya dalam membuat perahu dalam waktu semalam untuk
menikahi Dayang Sumbi yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri. Karena
begitu kesalnya tidak dapat menyelesaikan pembuatan perahu tersebut, akhirnya
Sangkuriang menendang perahu yang belum jadi tersebut. Legenda diataslah yang
menjadi kaitan erat dalam penamaan gunung Tangkuban Perahu.
4. Kegiatan masyarakat sekitar
Berjualan barang-barang atau makanan khas Bandung.
D.
Cibaduyut dan Ciater
Kesan-kesan yang didapat di :
a. Cibaduyut
-
Senang, karena kita bisa
membeli barang yang bagus tetapi boleh di tawar harganya.
-
Senang, karena kita bisa
membeli oleh-oleh khas dari Bandung.
b. Ciater
-
Senang, karena kita bisa
bermain dengan air hangat yang konon bisa menyembuhkan penyakit kulit.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari pengertian di atas kami bisa mengambil
kesimpulan bahwa banyak tempat wisata di dunia ini yang bisa menambahkan ilmu
pengetahuan kita. Seperti tempat wisata di kota Bandung. Banyak yang bisa
menambah ilmu pengetahuan kita, sehingga kita bisa mengetahui ilmu yang banyak
sekali di Dunia ini.
B.
SARAN
Kami bersaran agar acara study wisata dilaksanakan
dengan baik dan aman.
0 komentar:
Post a Comment