My Hot Videos



Laporan Studi Wisata Bandung

Thursday, March 14, 2013


LAPORAN PERJALANAN STUDI WISATA
18 – 20 AGUSTUS 2008
BANDUNG

disusun oleh :


1.     CATUR APIN SUBEKTI       ( 08 )
2.     HABIB MUSTOFA                 ( 20 )
3.     RINTO ALFIANTORO           ( 30 )
4.     SAFRI WAHYUDI                 ( 32 )
KELAS : IX B


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 1 IMOGIRI
                                            KATA PENGANTAR       

Puji syukur kita panjatkan kepada Alloh SWT, yang telah memberikan taufiq serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan laporan perjalanan yang sangat sederhana ini, dengan judul “Laporan Perjalan Studi Wisata Bandung”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu guru yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu kami yang telah membiayai terselesainya laporan ini.
Kami minta maaf jika ada salah kata dalam laporan ini, karena kami menyadari bahwa laporan ini banyak kekurangannya. Maka dari itu kami juga meminta kritik dan saran bagi pembaca laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca.

Bantul, 22 Agustus 2008


Penyusun

PETUNJUK FORMAT LAPORAN STUDY WISATA SMP 1 IMOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
BANDUNG ( 18 – 20 Agustus 2008 )


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Tujuan Study Wisata ke Bandung Jawa Barat
B.     Ucapan Terima Kasih kepada Sekolah

BAB II
OBYEK-OBYEK STUDY WISATA
A.    Museum Geologi
1.      Fosil-fosil yang tersimpan
a.       Daerah asal
b.      Penemu
c.       Angka tahun
2.      Batuan-batuan
a.       Sediment
b.      Beku
c.       Metamorf
3.      Gambaran kejadian
a.       Gunung berapi
b.      Pergeserang tanah
c.       Gempa vulkanik dan tektonik
B.     Saboga ITB
1.      Sejarah berdirinya
2.      Lokasi
3.      Koleksi
4.      Peran penting
C.     Tangkuban Perahu
1.      Lokasi
2.      Keadaan lingkungan
3.      Sejarah terjadinya
4.      Kegiatan masyarakat sekitar
D.    Cibaduyut dan Ciater
Kesan-kesan yang didapat.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran


DAFTAR ISI

Halaman Sampul …………………………………………………………………………... i          
Kata Pengantar …………………………………………………………………………......            ii
Petunjuk Format Laporan Study Wisata Bandung ……………………………………....... iii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………...…… iv

BAB I
PENDAHULUAN ………………………………………………………………………....            1
A.    Tujuan Study Wisata ke Bandung Jawa Barat ……………………………………. 1
B.     Ucapan Terima Kasih kepada Sekolah …………………………………………....  1

BAB II
OBYEK-OBYEK STUDY WISATA ……………………………………………………...           1
A.    Museum Geologi …………………………………………………………………..  1
1.      Fosil-fosil yang tersimpan …………………………………………………….   1
a.       Daerah asal
b.      Penemu
c.       Angka tahun
2.      Batuan-batuan ………………………………………………………..………..  2
a.       Sediment
b.      Beku
c.       Metamorf
3.      Gambaran kejadian ………………………………………………….………… 2
a.       Gunung berapi
b.      Pergeserang tanah
c.       Gempa vulkanik dan tektonik
B.     Saboga ITB ………………………………………………………………………... 3
1.      Sejarah berdirinya
2.      Lokasi
3.      Koleksi
4.      Peran penting
C.     Tangkuban Perahu ……………………………………………………...…………. 4
1.      Lokasi
2.      Keadaan lingkungan
3.      Sejarah terjadinya
4.      Kegiatan masyarakat sekitar
D.    Cibaduyut dan Ciater …………………………………………………...………….            5
Kesan-kesan yang didapat.

BAB III
PENUTUP ………………………………………………………………..……………….. 5
A.    Kesimpulan
B.     Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Tujuan Study Wisata ke Bandung Jawa Barat
Study wisata ini bertujuan untuk memberitahu siswa tentang penemuan-penemuan, kejadian alam, jual beli, dan lain-lain yang ada di wahana wisata di kota Bandung.
B.     Ucapan Terima Kasih kepada Sekolah
Kami mengucapkan terima kasih kepada Sekolah karena telah membuat Program Study Wisata ini. Sehingga kami dapat mengenal lebih jauh tentang ilmu pengetahuan, khususnya yang ada di kota Bandung.

BAB II
OBYEK-OBYEK STUDY WISATA

A.    Museum Geologi
MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

Museum ini didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency) dan dibuka kembali secara resmi oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Museum ini menyimpan dan mengelola materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral, yang dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak tahun 1850.
Museum Geologi awalnya berfungsi sebagai laboratorium dan tempat penyimpanan hasil penyelidikan geologi dan pertambangan dari berbagai wilayah Indonesia lalu berkembang lagi bukan saja sebagai sarana penelitian namun berfungsi pula sebagai sarana pendidikan, penyedia berbagai informasi tentang ilmu kebumian dan objek pariwisata.

1.      Fosil-fosil yang tersimpan
a.       Megantropus Palaeojavanicus
Perawakan Megantropus Paleojavanicus diperkirakan tegap, diperkirakan masih dengan tulang pipi tebal tonjokannya belakang kepala yang tajam serta tempat pelekatan yang besar bagi otot-otot tengkuh yang kuat. Dengan gerakan yang besar, maka permukaan tengah banyak kerutan-kerutan dengan gigi yang sangat kuat.
b.      Phytecanthropus Erectus
Fosil ini banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi badan diperkirakan antara 165 – 180 cm dengan tubuh dan anggota badan yang tegap, mukanya memiliki tonjolan kuning yang kuat, hidung yang lebar dengan belakang kepala menyudut, isi tengkorak berkisar antara 750 – 100 cm.
c.       Homosapiens
Jenis Homosapiens memiliki ciri yang lebih maju dengan Phytecanthropus erectus. Berjalan dan berdiri tegak serta lebih sempurna, tinggi badannya antara 130 – 210 cm, mulanya datar dan lebar, akar hidung lebar dan bagian mulutnya agak sedikit menonjol, dahi membulat serta tinggi, sementara bagian belakang tengkorak juga membulat dengan rahang dan gigi mengecil dan lidah terlalu menonjol ke bagian depan. Volume tengkorak rata-rata antara 1350 – 1450 cm.
d.      Homo Erectus
Fosil ini di temukan oleh toekimin pada tahun 1969 di desa pucung (kubah sangiran) kaliyoso kabupaten sragen jawa tengah.
e.       Elephas Maximus
f.       Bovid
g.      Corvus 59 B
h.      Fosil Daun
i.        Cypirinis Carpio
j.        Phyton Retigulanus
k.      dll.
2.      Batuan-batuan
a.       Sediment
Breksi, konglomerat, batu pasir, batu lempung, batu gamping.
b.      Beku
Granit, biorit, gabro, andesit, basal, diabas.
c.       Metamorf
Genes, tilit, bijang, napal.
3.      Gambaran kejadian
a.       Gunung Berapi
Adalah bukit/ gunung yang mempunyai lubang kepundan sebagai tempat untuk keluarnya magma/ gas ke permukaan bumi.
b.      Pergeserang Tanah
Tumbukan antara lempeng samudra pasifik di utara dan lempeng benua Australia di selatan telah menyebabkan sebagian dari kerak samudra mencuat ke atas.
c.       Gempa Vulkanik dan Tektonik
-          Vulkanik
-          Tektonik
Pergerakan kerak bumi yang saling bertumbukan akan membentuk zona sudaksi dan menimbulkan gaya yang bekerja, baik horizontal maupun vertical yang akan membentuk pegunungan lipatan, jalur gunung api/ magmatic, persesaran batuan dan jalur gempa bumi serta terbentuknya wilayah tektinik tertentu.

B.     Sabuga ITB
SABUGA ITB
1.      Sejarah berdirinya
Gedung ini mulai dibangun tahun 19945, diresmikan pada tanggal 6 Januari 1997 oleh Prof. Dr. Wiranto Aris Munandar, sebagai Pejabat Sector ITB.
2.      Lokasi
Di kawasan Babagan Siliwangi, No. 7 Bandung.
3.      Koleksi
-          Bottle Lightening ( bola Kristal listrik )

-          3D Magnibox
-          Laser Stream
-          Hydroulic Brake
-          Bicycle Wheel Gyroscope
-          Angular Momentum
-          Fun House Mirror ( Cermin Jenaka )
-          Optic Dan Cahaya ( Parabolic Mirror )
-          Mirage
-          Jacob’s Ladder ( Loncatan Listrik )
-          Chaotic Pendulum
-          Viscisity Rase
-          Wire And Buzzer
-          Whisper Dishes
-          Hot Hands
-          Cylinder Gasoline with Transmission, Motor Driven
-          Wangkel Engine
-          Color Generator
-          Balancing Act ( Pusat Massa )
-          Large Pole Pattern
-          Bernoulli Ball
-          dll.
4.      Peran penting
Tujuan didirikan Sabuga ITB adalah untuk mempelajari ilmu-ilmu teknologi seni dan budaya. Gedung ini terdiri dari lantai 1 – 4. Lantai 1 untuk acara konser music dan resepsi pernikahan. Lantai 2 untuk pertemuan rapat. Lantai 3 untuk perkantoran. Dan lantai 4 untuk galeri Iptek. Gedung ini berada di kawasan Babagan Siliwangi No. 7, Bandung. Bekerjasama antara Indonesia – Jepang.

C.    Tangkuban Perahu
TANGKUBAN PERAHU



1.      Lokasi
Tangkuban Perahu, merupakan salah satu gunung berapi yang berada di Jawa Barat, tepatnya di Lembang, kurang lebih 30 km sebelah utara kota Bandung dengan ketinggian 2084 Meter dari atas permukaan laut. Untuk menuju kesana diperlukan waktu kurang lebih 30 menit menggunakan kendaraan bermotor.
2.      Keadaan lingkungan
Pesona gunung Tangkuban Perahu ini begitu mengagumkan, bahkan, pada saat cuaca cerah, lekukan tanah pada dinding kawah dapat terlihat dengan jelas, tidak hanya itu, dasar kawah pun dapat kita nikmati keindahannya yang sangat mengagumkan. Keindahan alam inilah yang menjadikan Tangkuban Perahu menjadi salah satu tempat wisata alam andalan Propinsi Jawa Barat, khususnya Bandung. Setiap akhir pekan, kawasan Tangkuban Perahu selalu dipadati oleh pengunjung yang ingin menyaksikan indahnya panorama gunung Tangkuban Perahu. Bahkan, pada suasana libur panjang, pengunjung yang datang ke lokasi wisata ini bisa mencapai ribuan setiap harinya.
Gunung yang terakhir meletus pada tahun 1910, memiliki 9 kawah yang masih aktif hingga sekarang. Banyaknya letusan yang terjadi dalam 1.5 abad terakhirlah yang menyebabkan banyaknya kawah - kawah pada gunung Tangkuban Perahu. Kawah-kawah tersebut adalah Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman dan Pangguyungan Badak. Di antara kawah-kawah tersebut, Kawah Ratu merupakan kawah yang terbesar, diikuti dengan Kawah Upas yang terletak bersebelahan dengan kawah Ratu. Beberapa kawah mengeluarkan bau asap belerang, bahkan ada kawah yang dilarang untuk dituruni, karena bau asapnya mengandung racun.
3.      Sejarah terjadinya
Nama Tangkuban Perahu sangat lekat dengan sebuah legenda tanah Sunda yang sangat terkenal, yaitu Sangkuriang. Gunung Tangkuban Perahu yang dari kejauhan tampak seperti perahu terbalik, konon diakibatkan oleh kesaktian Sangkuriang yang gagal meyelesaikan tugasnya dalam membuat perahu dalam waktu semalam untuk menikahi Dayang Sumbi yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri. Karena begitu kesalnya tidak dapat menyelesaikan pembuatan perahu tersebut, akhirnya Sangkuriang menendang perahu yang belum jadi tersebut. Legenda diataslah yang menjadi kaitan erat dalam penamaan gunung Tangkuban Perahu.
4.      Kegiatan masyarakat sekitar
Berjualan barang-barang atau makanan khas Bandung.

D.    Cibaduyut dan Ciater
Kesan-kesan yang didapat di :
a.       Cibaduyut
-          Senang, karena kita bisa membeli barang yang bagus tetapi boleh di tawar harganya.
-          Senang, karena kita bisa membeli oleh-oleh khas dari Bandung.
b.      Ciater
-          Senang, karena kita bisa bermain dengan air hangat yang konon bisa menyembuhkan penyakit kulit.






BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari pengertian di atas kami bisa mengambil kesimpulan bahwa banyak tempat wisata di dunia ini yang bisa menambahkan ilmu pengetahuan kita. Seperti tempat wisata di kota Bandung. Banyak yang bisa menambah ilmu pengetahuan kita, sehingga kita bisa mengetahui ilmu yang banyak sekali di Dunia ini.

B.     SARAN
Kami bersaran agar acara study wisata dilaksanakan dengan baik dan aman.

0 komentar:

 
Do you can do it?? © 2012