Tim intelijen militer Rusia sedang memeriksa tikus untuk dijadikan agen intelijen seperti manusia.
Menurut pakar militer Rusia, fisik tikus yang kecil dan lincah
memungkinkan hewan tersebut cepat menyelinap masuk ke beberapa tempat
yang sulit, selain itu ia juga tidak mudah terdeteksi oleh pihak musuh.
Tikus juga dilihat bisa mendeteksi bahan peledak, peluru dan posisi
sandera, sama seperti anjing yang memiliki indera penciuman yang tajam.
Beberapa sumber Rusia menyatakan bahwa tikus sudah digunakan oleh pasukan Israel ketika menghadapi teroris.
Surat kabar Rusia, Izvestia pada Rabu (20/2/13) melaporkan, jika
tikus-tikus tersebut melewati semua tes yang akan dilakukan, hewan
tersebut akan ditempatkan di dalam tim intelijen negara.
Seorang ahli intelijen Rusia, Anton Venediktov mengatakan, tikus bisa
diajar untuk mengenal bau beberapa bahan yang sering digunakan untuk
tujuan kejahatan seperti bom, heroin dan mayat manusia.
"Selain bau, hewan kecil itu juga bisa diajarkan untuk mengenal tanda sinyal, " katanya lagi.
Tikus juga terkenal dengan sikap yang tenang akibat sistem saraf yang
lebih mudah dibandingkan hewan lain, sekaligus menjadi pilihan ideal
sebagai agen intelijen hewan.
Militer Rusia juga mengklaim bahwa tikus lebih baik dari pada anjing dalam mendeteksi bahan peledak.
Berita lain dari Liputan 6
Anjing biasanya digunakan untuk mendeteksi keberadaan bom atau narkoba.
Namun kini ada agen rahasia yang dilatih khusus. Mereka bukan
sembarangan agen lho. Mereka adalah tikus yang digunakan sebagai hewan
pengendus.
Sebuah perusahaan di Israel berencana menggunakan agen
rahasia tikus di sejumlah tempat seperti bandara, dermaga, dan
penyeberanga perbatasan untuk mendeteksi bahan peledak, narkotika, dan
uang palsu.
Sistem ini dikembangkan BioExplorers. Caranya
sederhana, seorang wisawan berdiri di sebuah bilik kecil kemudian
ditiupkan aliran udara dan selanjutnya disedot ke dalam sebuah wadah
kecil, di sana ada delapan tikus yang sedang bertugas. Setelah delapan
detik, hasil dari seseorang itu bisa terlihat jelas. Jika lampu hijau
terlihat, penghalang terbuka. Tetapi jika udara itu mengandung aroma
yang mencurigakan, tikus terlatih bisa mendeteksinya. Tikus berkumpul
di kompartemen, yang memicu alarm.
"Gagasan itu dimulai pada
2000-2001, ketika ada banyak bom bunuh diri di bus (Israel)," kata
pendiri BioExplorers Eran Lumbroso dalam pameran Israel Homeland
Security. Di sana, pertama kalinya mekanisme kerja agen tikus diungkap.
"Saya
waktu itu sedang bertugas di militer, kemudian muncul ide menggunakan
hewan kecil daripada menggunakan anjing untuk mendeteksi pelaku bom
bunuh diri," katanya.
Pada 2004, Lumbroso meninggalkan militer
dan mengabdikan diri untuk mengerjakan proyek pelatihan berbagai jenis
hewan. Tikus akhirnya dipilih karena hidung memiliki indra pencium yang
tajam dan ukurannya kecil.
"Mereka dapat dilatih untuk mengendus
obat-obatan, uang, bahkan sisa dari pestisida," jelas Lumbroso, yang
merupakan ahli biolog seperti dikutip Asiaone, Jumat (15/11/2012)i.
"Mereka
memiliki indra penciuman yang sangat berkembang, lebih dari anjing,"
katanya sambil menunjukkan anjing pelacak bisa mengganggu dan
kadang-kadang menakutkan orang.
"Tikus-tikus ini juga dapat
dengan mudah dilatih, dan berkat ukurannya yang kecil, Anda bisa
menggunakan sekelompok kecil dari mereka dan memiliki beberapa sensor,"
kata Lumbroso.
Setiap kelompok tikus bekerja satu shift empat
jam. BioExplorers mengatakan tikus lebih menikmati pekerjaannya itu
daripada tikus laboratorium. Mereka dilatih selama dua bulan, dengan
masing-masing tikus mampu bekerja untuk jangka waktu 18 bulan.
Tikus-tikus ini bisa mendeteksi bau tertentu uang.
Pada Desember
2010, sebuah booth BioExplorers ditempatkan di pintu masuk pusat
perbelanjaan di Tel Aviv dan lebih dari seribu orang melewatinya,
termasuk mereka yang ditugaskan membawa 20 materi yang mencurigakan.
"Lebih dari 1.200 orang melewati. Ada satu alarm palsu, dan semua
target mulai terdeteksi," kata Lumbroso.
Menurutnya, tikus tidak
akan efisien dalam mendeteksi logam, yang tidak memiliki bau yang
kuat. "Mereka dapat dilatih untuk bereaksi terhadap berbagai jenis
narkotika, dan puluhan jenis bahan peledak yang berasal dari sekitar 15
keluarga bahan yang berbeda," ungkapnya.
Kini hampir seluruh
bandara internasiona menggunakan scanner seluruh tubuh. Namun menurut
Lumbroso, cara itu hanya memeriksa bentuk yang mencurigakan, sementara
tikus efisien pada bau yang mencurigakan. "Mereka telah dilatih untuk
mengidentifikasi". Tikus juga mengalahkan mesin pendeteksi jejak yang
menganalisa dengan menyeka atas tangan dan pakaiannya.
Perusahaan mengatakan kini mereka masih mempunyai prototipe, tapi sistem ini siap digunakan pada tahun depan.
Selain
efisien dalam mendeteksi bom, Lumbroso mengatakan, tikus bisa
digunakan untuk bidang medis, termasuk deteksi dini kanker.
"Orang-orang pada tahap awal kanker payudara dan paru-paru mengembuskan
napas dengan partikel tertentu," katanya.
"Tikus-tikus bisa dilatih untuk mengendus mereka," jelasnya.
My Hot Videos
Tikus Menjadi Intelijen Menggantikan Anjing
Unknown
●
Friday, March 15, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Cari kata di blog ini
Pasang Iklan
Disewakan iklan 250 x 350 px.
Hubungi Admin
Labels
- Article (42)
- Enterpreneur (12)
- Guitar (7)
- Joke (3)
- Lesson (27)
- Makalah (21)
- News Update (3)
- Repost (3)
- Review (5)
0 komentar:
Post a Comment